Selasa, 18 Desember 2012

2 demi-mu kawan apapun kami lakukan


JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan pelajar SMK Negeri 1 Jakarta Boedi Oetomo membajak dua mobil Mayasari jurusan Senen-Grogol. Mereka melakukan pembajakan untuk berziarah ke makam temannya, Rival, yang sudah meninggal setahun lalu di daerah Kalideres, Jakarta Barat.
"Mereka itu mau berziarah, tetapi caranya salah dengan ngebajak bus. Makanya, kita berhentikan busnya," kata Kompol Danu Wiyata, Kapolsek Jakarta Barat, Senin (26/11/2012).
Danu mengatakan, para pelajar memberhentikan bus di daerah Jakarta Pusat dekat sekolah Boedoet, kemudian mereka memenuhi bus sampai naik ke atas kap mobil.
Mereka juga tidak mau membayar bus yang sudah ditumpangi. Ketika sampai di Cengkareng, anggota polisi Cengkareng curiga dan mengikuti mobil tersebut.
Untuk mencegah tawuran, polisi mengawal sampai perbatasan Cengkareng-Kalideres. Setelah itu, anggota polisi gabungan Cengkareng dan Kalideres membawa pelajar ke Pos Polisi Kalideres untuk diberikan pengarahan.
"Karena mereka niatnya baik, mau berziarah, jadi hanya kita berikan pengarahan," ungkapnya.
Dalam pengarahan tersebut, kata Danu, ia mengimbau kepada para pelajar untuk melakukan koordinasi kepada sekolah maupun kepolisian jika ingin melakukan konvoi. Hal ini untuk mencegah tawuran yang bisa saja terjadi antarpelajar.
Danu mengungkapkan, jumlah pelajar yang sempat diberikan arahan tersebut sekitar 100 orang. Untuk mengonfirmasi keterangan pelajar mengenai alasan berziarah, polisi pun memanggil orang tua Rival untuk memberikan keterangan.

0 SELAMAT JALAN KAWAN RIVAL ERDIYAN SYAHRINI

Jakarta - Kasus kekerasan di kalangan pelajar kembali terjadi. Kali ini, dua siswa STM Boedi Oetomo atau biasa disebut Boedoet yang terletak di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat menjadi korban pengeroyokan. Satu di antaranya tewas terkena bacokan senjata tajam.

"Korban tewas bernama Hendrian (16), dia luka bacok di dada kirinya. Dan temannya, Anjar (16) luka di kepala terkena benda tumpul," kata Kanit Reskrim Polsek Gambir Kompol Taufik saat dihubungi wartawan, Kamis (24/11/2011).

Hendrian tewas dalam perjalanan menuju RS Sumber Waras. Sementara Anjar mengalami luka di bagian kepala akibat terkena benda tumpul dan saat ini masih dirawat di RS Sumber Waras.

"Korban luka belum bisa dimintai keterangan," ujarnya.

Taufik menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu, kedua korban baru pulang dari sekolahnya. Hendrian adalah warga Jl Setia Kawan, kawasan Roxymas, Gambir, Jakarta Pusat.

"Mereka berdua naik Kopaja, turun sebelum jembatan Roxy Mas," katanya.

Saat mereka turun, tiba-tiba sekitar 20 pelajar berseragam menghadang mereka. 20 pelajar yang teridentifikasi sebagai siswa STM 5 Kebon Jeruk (Bonjer) itu, tiba-tiba melayangkan senjata tajam ke arah keduanya.

"Hendrian turun duluan, sehingga ia terkena bacokan senjata tajam," kata dia.

Belum diketahui jenis senjata tajam yang digunakan para pelaku. Di lokasi, polisi tidak menemukan adanya senjata tajam.

Sementara itu, Anjar yang turun belakangan, dapat menghindar amukan para pelajar. Namun sayang, Anjar juga tidak lepas dari penganiayaan.

"Anjar terkena timpukan batu di kepalanya," katanya.

Belum diketahui motif penyerangan dua pelajar itu. Saat ini, polisi masih memburu para pelaku.

"Pelakunya belum jelas karena banyak, ada sekitar 20 orang," tutupnya.

0 BOEDOET 58 KEMAYORAN


NAMA BOEDOET 58 KEMAYORAN :
BOEDOET BASIS 58 Kemayoran merupakan salah satu Basis BOEDOET yang didalamnye terdiri dari SMUN 1, SMKN 1, SMKN 5 (sekarang SMKN 4 Cakung-Cilincing), SMK PGRI 4 dan SMK PGRI 5 (saat ini hanya tinggal bertahan SMK PGRI 5 yang kemudian namanya berubah menjadi STM PGRI 11 dan letaknya bersebelahan dengan SMKN 4). Terbentuknye basis terjadi begitu aje yang di ambil dari nomor BUS PPD 58 tujuan ke sekolah atas rasa persaudaraan satu sekolah dan satu wilayah yang sangat kuat untuk mengahadang musuh yang menggangu perjalanan ke sekolah dan pulang..

RUTE KEMAYORAN - PASARBARU - BUDI UTOMO :
Rutenye sendiri, dari mulai Sunter Bendungan Dempet dan sekitarnye - Sumur Batu - Bendungan Jago - H. Jiung ampe Utan Panjang. Malah belakangan tahun2 1997-an, terdengar juga Boedoet Train Kemayoran (pelajar2 Boedoet yang kebetulan tinggal didaerah Stasiun Kemayoran). Nah, dari jalur atawa rute ini juga, terdapat sekolah-sekolah maupun kampungan yang menjadi musuh-musuhnye Boedoet Kemayoran. Sebut aje misalnye STM PONCOL Sumur Batu, STM Bahariwan yang nongkrong di H. Jiung, SMU Taman Siswa Garuda, SMU 10 ato SMU 20 kalo ketemu pas lagi dijalan, Kampungan H. Jiung dll (ane sendiri sampe lupa !). Tapi itu dulu, gak tau deh sekarang !!! Semoga aje kagak lagi ye ? Kasian Orangtue bro !



ICON BASIS 58 :
Era awal 90an, Boedoet Kemayoran dikenal dengan nama TAWA 58, yang artinye Tarohan Nyawa (suerreeem beuud yak?) yang maknanye mau menang ape kalah dalam tawuran...yang penting ketawa tettteeeuup ! (Hah..Hah..Hah..). Menurut informasi dari sdr. Andrey Modric ato nama bekennye Bang Doel (Alumni STM PGRI 4 '94/95) yang kasi nama ini Bang Gerry ma Bang Lupus, keduanye alumni 92/93 (semoga aje mereka bisa liat catatan ini..). Kagak tau asal n sebabnye kenape, diakhir taon 90an nama TAWA malah berubah menjadi LOT (Legend Of Tawa) tapi yang penting soal nama itu kagak masalah, yang utama adalah semangat dan kekompakan yang gak akan boleh berubah, betul tidaaak ?

DAHULU, HARI INI DAN MASA DEPAN :
Dahulu kita memang dikenal biang rusuh, sebagai biangkeroknye tawuran sekolah di Ibukota. Coba aje sesekali melihat grafiti atau corat-coret di bus, halte bus atau dinding-dinding gedung oleh para pelajar. Salah satu kata populer yang sering tertulis adalah "Boedoet". Biasanya warga Jakarta sudah mengerti kalau yang dimaksudkan adalah Boedi Oetomo, nama sebuah sekolah kejuruan di Jakarta Pusat. Malah bukan hanya di Jakarta saja, tapi sampai ke luar kota bahkan sampai di luar negeri (beneran nich, kagak bo'ong ane !) bahkan di awal 1990-an hingga awal 2000-an adalah masa2 kejayaan Boedoet bersamaan dengan maraknya perkelahian massal antarpelajar yang lebih populer dengan tawuran. Nama Boedoet, seolah menjadi musuh bersama di kancah percaturan tawuran pelajar. Di mana pun terjadi tawuran, nama Boedoet hampir selalu disebut. Entah itu di Jl Gunungsahari, Kramat Raya, Salemba, Diponegoro, Matraman, Pramuka, Pemuda, Sudirman, Dewi Sartika, Letjen Soeprapto, Perintis Kemerdekaan, dan sejumlah ruas jalan lain di pelosok Jakarta dan kota lain di Indonesia (sebut aje misalnye, pada saat perpisahan STM 1 Boedoet th 1996 di Cilacap Jawa Tengah..abang2 kite ini malah ribut ma perkampungan sana n pulangnya pake dikawal pasukan lengkap lagi !).

Nah pertanyannye sekarang, ape kite masih mau kayak dulu lagi ? Sekolah pulang pergi selalu dagdigdug...Ane jadi inget kata2 salahsatu tokoh dalam film Trainspotting "LIFE IS CHANGE, MUSIC IS CHANGE AND SEX IS CHANGE ! " Zaman telah berubah brooo ! Hari ini dan di masa datang, gaye Boedoet boleh beda, tapi semangat n kekompakan nyang kagak boleh pudar...
Semoga aje lewat adanya FB ini menjadikan forum silaturahmi bagi anak STM/SMA Boedoet sebagai ajang kangen2an, sebagai inspirasi atau sekedar mencari sesuatu yang lebih baik untuk kehidupan kedepannya.

Kutipan puisi dari Bang Pedro Corneles Boedoetbrotherhood :
"Boedoet! adalah satu keluarga besar yang solid yang pernah ada di muka bumi ini. Sampai-sampai kita pernah tak rela untuk mengangkat kedua kaki kita, pernah menangis karena harus melepas eratnya genggaman simpul tangan teman-teman kita ataupun pernah tak kuasa untuk membungkam mulut kita sendiri dengan yel-yel “Hidup Boedoet!”

Kita adalah satu keluarga besar, keluarga besar Komunitas Boedoet. Sepenggal nama yang tidak akan pernah pudar oleh zaman, tidak akan pernah runtuh oleh perbedaan-perbedaan ras atau ideologi manapun, kemarin, sekarang atau sampai kapanpun. Kedamaian, Persahabatan dan Kesetiakawanan ( Peace, Friendship and Solidarity) ternyata adalah makna dari sepenggal nama indah itu"... “Hidup Boedoet!”

 

BOEDOET 1.4.5 all base Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates